Buaya putih yang Jujur
Pada suatu hari ada sebuah Sungai di pinggir
hutan. Di sungai itu hiduplah sekelompok buaya. Buaya itu ada yang berwarna
putih. hitam, dan belang-belang. Meskipun warna kulit mereka berbeda. mereka selalu hidup rukun. Di antara buaya-buaya itu ada seekor buaya
yang badannya paling besar. Ia menjadi raja bagi kelompok buaya tersebut. Raja
buaya memerintah dengan adil dan bijaksana sehingga dicintai rakyatnya.
Suatu ketika terjadi musim kemarau
yang amat panjang. Rumput—rumput di tepi hutan mulai mengering. Sungai—Sungai mulai surut airnya. Sehingga banyak hewan pemakan rumput yang mati. Begitu juga dengan
buaya-buaya. Mereka sulit mencari daging segar. Kelaparan mulai menimpa
keluarga buaya. Satu per satu buaya itu mati.
Setiap hari ada saja buaya yang menghadap raja. Mereka melaporkan
bencana yang dialami warga buaya. Ketika menerima laporan tersebut. hati raja
buaya merasa sedih. Untungnya Raja Buaya masih memiliki beberapa ekor rusa dan
sapi. Ia ingin membagi-bagikan daging itu kepada rakyatnya. Raja Buaya kemudian
memanggil Buaya Putih Dan Buaya Hitam. Raja Buaya lalu berkata. “Aku tugaskan kepada kalian berdua untuk
membagi bagikan daging”.
Setiap pagi kalian mengambil daging
ditempat ini. Bagikan daging itu kepada teman-temanmu!”.“Hamba siap melaksanakan perintah Paduka
Raja,” jawab Buaya Hitam dan putih serempak. Kedua Buaya itu segera memohon diri. Mereka segera mengambil daging
yang telah disediakan. Tidak lama kemudian mereka pergi membagi-bagikan daging itu. Buaya Putih membagikan makanan secara
adil. Berbeda dengan Buaya Hitam, daging yang seharusnya dibagi bagikan, justru
dimakannya sendiri. Selesai membagi-bagikan daging, Buaya Putih kembali menghadap raja. “Hamba
telah melaksanakan tugas dengan baik, Paduka,” lapor Buaya Putih. “Bagus!
Bagus! Kamu telah menjalankan tugas dengan baik,” puji
Raja. Suatu hari setelah membagikan makanan, Buaya Putih mampir ke tempat Buaya
Hitam. Ia terkejut karena di mana-mana
banyak bangkai rusa.
Sementara tidak jauh dan tempat itu
Buaya Hitam tampak sedang asyik menikmati makanan. Buaya Putih lalu mendekati
Buaya Hitam. “Kamu makan jatah makanan teman-teman, ya?, kamu biarkan mereka kelaparan!” ujar Buaya Putih.
“Jangan menuduh sembarangan!”
tangkis Buaya Hitam. “Tapi, Iihatlah apa yang ada di depanmu itu!” sahut Buaya
Putih sambil menunjuk seekor rusa
yang mati tergeletak.
Karena kekenyangan sehingga tidak bisa berbuat apa-apa akhirnya buaya Hitam
lalu dibawa kehadapan Raja. Beberapa buaya ikut mengiringi perjalanan
mereka. Di hadapan Sang Raja. Buaya
Putih segera melaporkan kelakuan Buaya Hitam. Setelah mendengarkan saksi-saksi.
Buaya Hitam lalu mendapat hukuman karena kecuranganya itu. “Buaya Putih, engkau telah berlaku jujur.
adil, serta patuh. Maka kelak setelah aku tiada. engkaulah yang berhak menjadi
raja menggantikanku.” demikian titah Sang Raja kepada Buaya Putih.
Demikianlah kejujuran selalu berbuah manis pada mereka yang
selalu jujur dalam bertindak dan berkata.
Share This :
comment 0 komentar
more_vert