Membahagiakan orang lain tanpa disadari
Seorang gadis bertanya pada ibunya,
“Bu, bagaimana sih caranya membahagiakan orang?”
Ibunya menjawab, “Nanti saya akan
ceritakan. Sekarang, kamu harus melakukan sesuatu untuk ibu lebih dulu. Kamu lihat
kakekmu di kursi roda sana?
“Ya, “kata gadis itu.
“Dekati dan tanyakan bagaimana
penyakit asmanya hari ini.”
Si gadis mendatangi sang kakek yang
sedang mandi matahari di kebun, “Kakek,” bagaimana penyakit asma kakek hari
ini?”
“Oh, sedikit memburuk, cucuku,”
sahut si kakek. “Selalu berubah memburuk, apalagi karena hujan deras yang turun
semalaman. Kakek jadi sulit tidur dan napas semakin sesak saja rasanya.” Rasa
kesakitan terpancar diwajahnya.
Si gadis kembali lagi pada
ibunya.”Kakek mengatakan memburuk dan nampaknya ia menderita. Apakah ibu mau
menceritakan padaku caranya membahagiakan orang sekarang?”
“Sebentar lagi sayang, ibu
janji,”ibunya berkata.”Sekarang dekati kakek lagi dan tanyakan apakah hal yang
paling lucu yang pernah kamu lakukan ketika kamu kecil dulu.”
Si gadis mendekati kakeknya
lagi.”Kek,” ia memulai,”apakah hal yang paling lucu yang pernah aku lakukan
ketika kecil dulu, Kek?”
Si kakek mengangkat mukanya.”Oh,”
ia tersenyum, “banyak sekali. Kakek tidak ingat semuanya. Tapi kakek pernah
terpingkal-pingkal ketika kamu bermain dengan teman-temanmu di malam Natal,
karena kamu menumpahkan isi bedak diseluruh penjuru rumah dan menganggap itu
salju. Kakek masih ingat – karena kakek tidak perlu membersihkannya.” Si kakek
mengarahkan pandangannya ke depan, menerawang dan wajahnya berseri-seri.
“Suatu waktu ketika kakek membawa
kamu jalan-jalan, sepanjang jalan kamu bernyanyi sebuah lagu yang baru saja
kamu dapat di sekolah. Sangat keras. Kita berpapasan dengan seseorang, orang
itu memandang dengan muka tidak senang. Ia meminta kakek untuk menghentikan
nyanyianmu karena dia pikir terlalu keras. Kamu menatap orang itu dan
menjawab,”Kalau kamu ngga bisa nyanyi jangan ngiri dong dan kalau kamu tidak
ingin dengar nyanyianku tutup saja kupingmu. Repot amat!” Dan kamu sengaja
bernyanyi semakin keras. Orang itu tersedak dan pergi ngeloyor.
Si gadis kembali lagi pada ibunya,”
Ibu dengar apa yang dikatakan kakek?” ia bertanya.
“Ya,” ibunya menyahut.”Kamu membuat
kakek bahagia hanya dengan mengubah sudut pandangnya.”
“Cukup satu kalimat,” kata
ibunya,”dapat membuat orang bahagia, nak.”
Share This :
comment 0 komentar
more_vert