iklan banner
MASIGNCLEAN101

gaya katak stroke

iklan banner

Banyak hal yang enggak bisa aku lupain begitu aja sewaktu aku masih di SMK. Salah satunya tentang guru olahraga aku. Namanya Pak hartono, postur tubuhnya tinggi besar dan berotot dengan rambut tipis. Dia banyak cerita tentang pengalamannya, diantara semua pengalamannya, jujur dari lubuk hati aku paling dalam, enggak ada satupun yang bisa aku percaya. Aku enggak percaya dia pernah bermain di klub bola Bayern Munchen, kalau dia memang pernah pasti dia udah jadi pelatih bola bukan jadi guru olahraga. Dia mungkin mempunyai kepercayaan diri yang sangat sangat tinggi. hehehehe

Pengalaman menarik pada saat jam pelajarannya itu pas dia sedang menjelaskan gaya dalam berenang. Aku yakin kalau kalian lihat bagaimana dia mempraktekkannya, pasti kalian akan sawan/kesambet. Tapi yang bikin seru adalah kita enggak boleh ketawa pada saat dia menjelaskannya. Sumpah ini seperti acara Tahan Tawa yang ada di Trans TV. Kalau di Tahan Tawa ada bopak sebagai pengujinya disekolah kami ada pak Pak hartono



Kami sekelas sebenarnya tidak ada yang tahan ingin ketawa pada saat dia mempraktekan renang gaya katak. Gayanya enggak seperti katak yang normal tapi lebih mirip katak stroke. Mungkin lebih bagus katak stroke kali daripada dia.

Pada saat itu salah satu temen aku ketangkep kamera sedang tertawa karena gaya katak stroke itu. Dan keluarlah jati diri pak Pak hartono sebagai sosok kejam yang dtakuti oleh para murid sekolah itu termasuk aku. Dia merasa direndahkan oleh pansek karena sudah berani menertawakannya. Sebenarnya satu kelas pada ketawa semua sih cuma panseknya aja lagi kena sial. Kasihan banget memang pansek dia mungkin belum mandi wajib makanya kena sial seperti itu.

Satu kelas langsung sunyi, enggak ada yang berani bicara, enggak ada yang berani bergerak, enggak ada yang berani membuka mulut dan enggak ada yang berani bernapas. Kasian pada mati semua dong.hehe Aku pengen banget nyarankan pansek untuk pura pura gila jadi dia enggak kena marahnya Pak hartono. Tapi aku masih mencoba mengumpulkan keberanian aku. Setetes demi setetes aku kumpulin dan akhirnya aku urungkan niat baik aku ini karena Pak hartono makin marah dan menyuruh pansek untuk keluar dari kelas pada saat itu juga.

Setelah kejadian yang menegangkan itu berakhir, suasana kelas menjadi hening dan serius menerima pelajarannya kecuali aku dan 3 teman aku. Kami berempat masih aja ngeledek dia. Kami memang segerombolan siswa yang usil dan sering nyeletuk disaat guru menjelaskan. Terutama si Alam, dia terlihat serius tetapi sebenarnya dia itu orang gila yang turun kedunia dan ditugaskan untuk mengganggu kami semua.

Pak hartono pun makin semangat menjelaskan dan kami makin enggak ngerti dengan semua gaya yang dia praktekan. Aku ngeliat keluar jendela berharap ada mobil ambulance dari rumah sakit jiwa. “Semoga aja dia bukan pak Pak hartono yang asli semoga dia orang gila yang sedang menyamar menjadi Pak hartono.” Itu doa aku pada saat itu.

Yang aku senang itu pada saat dia kehabisan bahan untuk cerita. Hanya dengan itu dia mau membebaskan kami dari kelas dan mata pelajaran yang berbahaya yang mungkin bisa membuat kami jadi tertular oleh dia.

Aku sadar pada saat kuliah, banyak ilmu dan nasehat yang aku dapat dari beliau. Aku beranggapan dia melakukan itu semua agar kami bisa punya cita cita yang tinggi. Agar selalu berusaha untuk bisa dapetin apa yang kita inginkan. Tapi Aku hanya bisa membalasnya dengan ucapan Terima Kasih.
Share This :