iklan banner
MASIGNCLEAN101

Komponen sistem pengisian

iklan banner
ALTERNATOR (charge system)
Altenator merupakan bagian dari komponen-komponen pada sistem pengisian. Fungsi utama dari alternator yaitu mengubah energi gerak (mekanis) dari mesin menjadi energi listrik. Tenaga mekanik dari mesin dihubungkan ke alternator melalui v-belt kemudian ke pulli alternator. Alternator akan menghasilkan arus bolak balik (arus AC) yang nantinya arus ini akan disearahkan sehingga menjadi arus searah (arus DC) oleh komponen diode. Alternator sendiri terdiri dari beberpa komponen-komponen, antara lain:
1. STATOR

Komponen stator pada alternator ini merupakan komponen diam. Pada komponen stator ini tersusun dari bagian stator core dan stator coil (kumparan stator). Komponen stator ini dilindungi oleh bagian depan dan belakang dari frame. Pada stator coil tersusun dari kawat tembaga yang diluarnya sudah dilapisi dengan insulator. Pada bagian dalam stator terdapat slot-slot yang terdiri dari tiga kumparan bebas. Inti stator berfungsi sebagai saluran dari garis-garis gaya magnet dari pole core ke hasil yang lebih efektif stator coil.

2. ROTOR
Komponen rotor pada alternator merupakan komponen yang berputar. Rotor sendiri tersusun dari inti magnet (pole core), field coil atau disebut juga dengan rotor coil, slip ring dan poros rotor (rotor shaft). Fiel coil pada rotor disusun dengan cara digulung dengan arah putaran yang sama dengan arah putaran rotor dan ujung-ujung dari field coil dihubungkan pada slip ring. Pada rotor terdiri dari 2 pole core dan pole core tersebut dipasangkan pada masing-masing ujung field coil dan juga berfungsi sebagai pembungkus kumparan rotor. Magnetic flux merupakan hasil dari aliran arus listrik yang melalui kumparan dan satu kutup menjadi kutub selatan dan kutub satu lagi menjadi kutub utara. Komponen slip ring terbuat dari logam baja putih atau stainless steel dengan pembuatan permukaan slip ring dibuat halus agar permukaan slip ring tidak mempercepat keausan dari brush (sikat). Slip ring dipisahkan dari rotor shaft (poros rotor)

3. ALTERNATOR HOUSE

Rumah alternator berfungsi sebagai tempat berputarnya stator dan jarak (celah) antara stator dengan rumah alternator ini memiliki celah yang kecil.

4. RECTIFIER/DIODA

DIODA memiliki fungsi antara lain menyerahkan arus dari AC menjadi DC. Dioda sendiri terdi dari diode positif dan diode negatif. Setiap tiga buah diode diikat oleh pemegang diode (lihat gambar diatas). Arus yang dihasilkan oleh alternator nantinya akan dikirim ke diode dari sisi pemegang diode positif dan juga semua dari ujung-ujung framenya terisolasi. Selama proses penyearahan arus akan mengakibatkan diode-diode menjadi panas sehingga diode perlu adanya pendinginan. Pendinginan pada diode dilakukan dengan menggunakan diode holders yang berfungsi untuk meradiasikan panas sehingga diode tidak akan mengalami panas berlebihan.

5.FAN

sesuai fungsinya fan digunakan untuk mendinginkan komponen alternator agar tidak terlalu panas saat proses pengisian

6. PULI dan ONE WAY CLUTCH
 Puli alternator berfungsi untuk memindahkan atau meneruskan tenaga putaran dari mesin ke rotor pada alternator. Selain itu, pulli alternator juga berfungsi untuk menentukan perbandingan kecepatan putaran antara putaran mesin dengan putaran alternator.
satu lagi perbedaan antara alternator untuk type mesin diesel dan type mesin bensin ialah pada ONE WAY CLUTCH .ONE WAY CLUTCH hanya ada pada mesin diesel sedangkan di mesin bensin tidak ada. Karena mesin diesel pada saat dimatikan memliki tenaga balik yang besar sehinngga dapat membuat puli alternator bergerak berlawanan jarum jam. oleh sebab itu diberilah yang namanya one way clutch untuk safety pada komponen alternatore itu sendiri.

 SEKIAN DAN TERIMAKASIH
Share This :
avatar

One way clutch nggak pada mesin diesel aja ..mesin bensin juga ada bos..contoh aplard

9 Januari 2019 pukul 14.40